OHSAS 18001 yang merupakan salah satu keamanan yang memiliki pengganti yaitu, ISO 45001. Lalu, apa perbedaan antara OHSAS 18001 dengan ISO 45001? Berikut ini kami akan menjelaskannya
OHSAS 18001 merupakan salah satu standar yang menjadi pedoman internasional dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap organisasi dan perusahaan.
Pada tanggal 12 Maret 2018 badan sertifikasi ISO ( International Organization of Standarization) mengeluarkan ISO 45001 yang bertujuan untuk menggantikan OHSAS 18001.
Perusahaan yang masih menerapkan OHSAS 18001, masih memiliki kesempatan dalam waktu 3 tahun untuk menerapkan ISO 45001.
Proses Terbentuknya ISO 45001
Namun, sebelum menerapkan ISO 45001 para pelaku usaha harus tau apa perbedaan antara ISO 45001 dan OHSAS 18001.
Lebih dari 7600 orang meninggal karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja atau lebih dari 2,78 juta kematian yang terjadi seluruh dunia.
Beban cedera dan penyakit akibat kerja bagi pemberi kerja dan perekonomian sangat signifikan.
Kerugian yang timbul antara lain pensiun terlalu awal, kehilangan pekerja dan tingginya biaya pengobatan.
Untuk mengatasi hal tersebut, British Standard Institution telah mengembangkan standar baru yaitu ISO 45001 tentang sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.
ISO 45001 berupaya membantu organisasi untuk mengurangi beban kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Dengan menyediakan kerangka kerja untuk meningkatkan keselamatan bagi pekerja, dapat mengurangi risiko tempat kerja, dan membuat kondisi kerja lebih aman dan lebih baik untuk seluruh dunia.
Para ahli keselamatan kerja melakukan proses pemgembangan dari ISO 45001 dengan mengikuti sistem manajemen dari ISO 14001 dan juga ISO 9001.
Dengan lahirnya ISO 45001: 2018 para pelaku usaha berharap dapat meningkatkan keselamatan untuk para pekerja pada setiap negara.
Organisasi yang telah menerima sertifikasi OHSAS 18001 akan memiliki periode retensi selama tiga tahun untuk transisi ke standar ISO 45001: 2018 yang baru.
Proses Lahirnya OHSAS 18001
Sedikit mundur, OHSAS sendiri lahir melalui BSI (british standards institution) yang mengundang 13 institusi standar lainnya.
Hal ini untuk membuat proyek standar di bidang K3 yang dapat digunakan industri dalam menilai SMK3 yang telah mereka implementasikan.
Dari proses ini diterbitkan seri OHSAS 18001 versi 1999 yang berlaku efektif pada tanggal 15 April 1999.
Ada beberapa perbedaan mendasar antara ISO 45001 dengan OHSAS 18001. Beberapa perbedaan utama antara keduanya berkaitan dengan hal sebagai berikut:
Struktur
ISO 45001: 2018 juga mengadopsi high level structure atau struktur level tinggi sesuai dengan ISO Guide 83 (Annex SL).
Hal ini untuk menyederhanakan proses integrasi untuk beberapa sistem manajemen yang ada dalam sebuah organisasi. Berikut perbedaan struktur standar ISO 45001 dan OHSAS 18001.
Penerapan HLS pada ISO 45001: 2018 menghasilkan perbedaan yang mendasar dari OHSAS 18001 yaitu memperkenalkan artikel baru tentang organizational context.
Dalam ISO 45001 klausul 4.1 dijelaskan sebelum mengembangkan sistem manajemen K3.
Organisasi perlu memahami berbagai kebutuhan dari pihak yang berkepentingan.
Baik pemerintah, pemasok dan masyarakat sekitar serta wajib pengawasan masalah K3 eksternalnya.
Hal ini agar dapat mempengaruhi kemampuan organisasi untuk memenuhi tujuan K3 nya.
Apa Saja Perbedaan ISO 45001 dengan OHSAS 18001?
Kepemimpinan
Perbedaan lainnya adalah kuatnya peran manajemen puncak.
K3 merupakan aspek utama dari keseluruhan sistem manajemen dalam suatu organisasi, yang membutuhkan komitmen yang kuat dari manajemen puncak.
Pada ISO 45001: 2018, manajemen puncak memiliki peran kepemimpinan yang kuat dalam sistem manajemen K3.
Organisasi juga harus melibatkan pekerja untuk mencapai tujuan K3 ini.
Meskipun kepemimpinan yang ada dalam OHSAS 18001 adalah tunggal, namun organisasi yang menggunakan standar ini bertanggung jawab K3 terhadap manajer K3 atau perwakilannya.
Partisipasi Pekerja
ISO 45001: 2018 pada klausul 5.4 membahas partisipasi pekerja. Standar ini dapat mendorong partisipasi para pekerja, khususnya bagi pekerja non manajerial yang ada dalam sistem manajemen K3.
Partisipasi pekerja ini tidak secara khusus dibahas dalam OHSAS 18001. Pada ISO 45001, pekerja non-manajerial didorong untuk berpartisipasi dalam menentukan:
- + Mekanisme konsultasi
- + Identifikasi bahaya dan penilaian risiko
- + Melakukan pengendalian risiko
- + Identifikasi kebutuhan kompetensi, pelatihan dan evaluasi latihan
- + Selidiki kecelakaan dan pengendalian
- + Kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan
- + Peran dan akuntabilitas organisasi.
Identifikasi Bahaya
Sama seperti OHSAS 18001, ISO 45001 juga berfokus pada identifikasi bahaya yang proaktif dan berkelanjutan.
Namun, ISO 45001 telah membuat menciptakan pertimbangan baru untuk mengidentifikasi bahaya yang tidak ada dalam OHSAS 18001.
Untuk mengetahui adanya bahaya, ISO 45001 mempunyai beberapa pertimbangan, diantaranya adalah kondisi dan aktivitas rutin dan non-rutin dari para pekerja ketika berada pada tempat kerja.
Berikut adalah daftar kondisi dan aktivitas para pekerja saat berada pada tempat kerja :
- + Situasi darurat
- + Faktor manusia, termasuk pekerja, kontraktor dan tamu perusahaan
- + Perubahan baru-baru ini atau yang baru-baru ini melalui pengusulan dalam organisasi, kegiatan operasi dan sistem manajemen K3
- + Kecelakaan kerja sebelumnya, baik internal maupun eksternal organisasi, termasuk penyebabnya
- + Perubahan informasi tentang bahaya
- + Faktor sosial, seperti beban kerja, jam kerja, kepemimpinan dan budaya organik.
Informasi Terdokumentasi
Dalam menerapkan OHSAS 18001, organisasi banyak berfokus pada pemeliharaan dan pengendalian dokumen dan pencatatan.
Sedangkan pada ISO 45001, dokumen dan record akan mengalami penghapusan dan berubah menjadi istilah baru yaitu documented information.
ISO 45001 tidak mensyaratkan dokumen dalam bentuk prosedur, media pendukung berupa kertas, magnet, elektronik, foto atau kombinasinya.
ISO 45001 menjadikan informasi dapat terdokumentasi dengan format dan berbagai media pendukung, serta dari sumber manapun.
Namun, organisasi tetap harus mengontrol informasi yang terdokumentasi dengan baik.
Informasi yang terdokumentasi harus selalu tersedia dan sesuai untuk bisa organisasi gunakan untuk berbagai tempat dan waktu pun kalian gunakan dan akan melindungi nya dengan keamanan dan kerahasiaannya.
Pengalihdayaan, Pemasok dan Kontraktor
Dalam ISO 45001, organisasi harus memastikan bahwa proses outsourcing dan semua pengadaan barang / jasa.
Ini melalui proses pengerjaan oleh outsourcing, pemasok dan kontraktor yang mengendalikannya dan sesuai dengan persyaratan sistem manajemen K3.
Persyaratan mengenai outsourcing, pemasok dan kontraktor secara khusus melalui proses pembahasan dalam klausul yang berbeda.
Sedangkan dalam OHSAS 18001, standar ini hanya membahas outsourcing atau kontraktor dalam satu klausul 4.4.6 pengendalian operasional.
Perbaikan
ISO 45001 memiliki klausul yang membahas peningkatan tertentu.
Sedangkan dalam OHSAS 18001 tidak ada pembahasan khusus dan tersendiri mengenai perbaikan, namun pembahasan tersebut masih terintegrasi dengan beberapa klausul lainnya.
Mengenai peningkatan, organisasi harus mengambil tindakan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang organisasi ingingkan dalam sistem manajemen K3.
Dalam melakukan tindakan perbaikan, organisasi harus melakukan investigasi insiden, investigasi ketidak sesuaian, dan tindakan korektif berkelanjutan.'
Meskipun ada beberapa perbedaan dari ISO 45001 dan OHSAS 18001, tapi tetap dengan tujuan yang sama.
Yaitu mengurangi risiko saat berada pada tempat kerja dan memastikan keselamatan dan kesehatan setiap orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi.
Tips Mudah Memilih Konsultan ISO 45001 dan OHSAS 18001
Seiring dengan perkembangan jaman, sekarang ini tidak sulit lagi untuk mencari sebuah konsultan ISO 45001 dan OHSAS 18001.
Melalui media internet saja kita bisa dengan mudah untuk menemukan konsultan ini yang menawarkan berbagai macam kelebihan.
Namun, dalam pemilihan penyedia konsultan ini, Anda harus melakukan berbagai macam pertimbangan.
Bila salah pilih, Anda akan merasakan kerugian karena sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk training akan tetapi hasil yang kalian peroleh kuramg memuaskan.
Membantu organisasi menerapkan sistem manajemen yang sudah mendapatkan pengakuan internasional.
Ini juga melalui Lembaga Sertifikasi ISO Nasional terakreditasi oleh lembaga akreditasi internasional seperti UKAS, IAS, ASCB, JAS-ANZ, AB-CAB, dan lainnya.
BSU Konsultan Untuk Konsultan OHSAS 18001 dan ISO 45001 Terbaik
BSU Konsultan adalah konsultan ISO 45001 dan juga OHSAS 18001 dengan perspektif baru, menciptakan sistem manajemen yang mempertemukan antara kebutuhan dengan persyaratan yang relevan dengan standar internasional akan menjadi pengalaman berharga, dan bahwa dengan proses
Sertifikasi berakreditasi internasional merupakan suatu nilai tambah bagi organisasi yang bermanfaat secara strategis dalam mencapai tujuan.
Selain itu, kami juga berpengalaman dan juga tenaga ahli yang profesional dan bidangnya.
Kami dapat membantu Anda dan juga perusahaan atau organisasi untuk mencapai sertifikat ISO dan K3.
Dan secara maksimal yang sudah mendapat pengakuan nasional dan internasional.
Manajemen resiko termasuk hal baru yang dapat tambahkan ke dalam standard versi ini.
Dan itu memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi segala kemungkinan yang dapat mempengaruhi mutu manajemen.
Itu terutama dalam operasional perusahaan dengan berbasis proses bisnis dan model PDCA yang sesuai.
ISO 45001 dan OHSAS 18001 akan mendukung manajemen yang efektif dari bisnis Anda dan membantu Anda memenuhi kebutuhan pelanggan.
Sangat cocok untuk setiap organisasi mau meningkatkan kepuasan konsumen dan juga motivasi untuk para staf dan membangun kebiasaan untuk perbaikan secara terus-menerus.
Oleh karena itu, jumlah nya akan terus bertambah sesuai keinginan perusahaan, dan tuntutan dari para konsumen .
Saat mengecek , banyak dari perusahaan-perusahaan tersebut telah memperoleh manfaat dari ISO 45001 dan OHSAS 18001.