Training ISO Jakarta - Dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Supervisi, merupakan istilah yang tak asing kita dengar sehari-hari berkenaan dengan kegiatan mengawasi jalannya pekerjaan atau proses. Dalam dunia kerja, aktivitas supervisi dilakukan oleh seorang yang bernama Supervisor, Posisi Supervisor ini seringkali dianggap sebagai jabatan Penyelia yang berada di atas karyawan biasa (staff/operator), akan tetapi masih dibawah level Manager. Kalau begitu, apa pengertian dari Supervisory?
Kata Supervisory dapat didefinisikan
secara harfiah dalam beberapa kategori. Secara etimologis, Supervisory berasal
dari bahasa Inggris Supervision. Super berarti
di atas, sedangkan vision berarti pengelihatan/
melihat. Kalau diartikan secara bebas, maka Supervision dapat pula
dimaknai sebagai melihat dari atas.
Tetapi bukan berarti kata Supervisory ini dapat dimaknai secara harafiah begitu saja sebagai kegiatan melihat orang lain dari atas, melainkan lebih kepada makna mengawasi orang lain yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki jabatan yang lebih tinggi ke orang yang memiliki jabatan lebih rendah.
BACA JUGA:
KEGIATAN-KEGIATAN SUPERVISORY
Seorang supervisor tentu memiliki pekerjaan yang yang cukup
kompleks dan terbilang tak mudah. Ia
harus menjalankan bimbingan dan pengawasan kepada team yang berada di bawahnya
agar mampu bekerja sesuai dengan standar dan arahan yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan. Berikut beberapa beberapa jenis kegiatan Supervisory yang biasa
dilakukan:
- Reseach: Penelitian
Salah satu kegiatan yang dilakukan
oleh seorang supervisor adalah melakukan riset mengenai situasi perusahaan dan
juga karyawan-karyawan yang berada di bawahnya. Kegiatan Supervisory yang satu
ini bertujuan agar seorang supervisor dapat merumuskan problem melalui data
yang ada. Supervisor harus memiiki kompetensi mengumpulkan berbagai fakta dan
opini sebagai bahan analisis untuk memberi pertimbangan dalam mengambil
keputusan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan berbagai teknik, misalnya
observasi wawancara, angket atau pendekatan statistik.
- Evaluation: Penilaian
Selain melakukan penelitian,
aktivitas Supervisory lainnya adalah melakukan evaluasi atau penilaian secara
kooperatif dengan karyawan yang ada di bawahnya. Kegiatan evaluasi tersebut
antara lain:
- Bersama-sama mencari aspek-aspek positif yang
telah dicapai;
- meninjau aspek-aspek negatif yang masih
menjadi penghalang/hambatan pencapaian kinerja;
- menganalisa penyebab terjadinya hambatan pencapaian kinerja yang dialami.
- Improvement: Peningkatan
Pada tahap sebelumnya, seorang
Supervisor mengetahui hal-hal apa yang menjadi kelemahan/hambatan dan kelebihan
pada pekerjaannya, pada tahap ini aktivitas Supervisory berikutnya adalah
melakukan perbaikan dan peningkatan berkesinambungan (Continuous Improvement)
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik ke depannya.
Tahap improvement dalam Supervisory meliputi
:
- Bersama-sama mencari solusi-solusi terbaik
untuk mengatasi kekurangan-kekurangan atau hambatan-hambatan yang dialami;
- mempertahankan proses yang sudah baik, dan
meningkatkannya agar lebih baik lagi.
- Assistance: Bimbingan
Seorang Supervisor memiliki kewajiban
untuk memberikan bimbingan (assistance), arahan (directing) dan penyuluhan
(counseling) kepada bawahannya. Aktivitas Supervisory yang satu ini mencakup:
- Menyediakan waktu dan tenaganya untuk membantu
dan memberi arahan kepada tim
- Mengoptimalkan personil ke arah perbaikan;
- Memberi bimbingan dan penyuluhan menuju
objective yang diharapkan.
- Cooperation: Kerjasama
Salah satu kegiatan Supervisory ialah
mampu menciptakan iklim kerjasama dan gotong-royong secara kekeluargaan di
antara supervisor dan “supervisee” (orang yang disupervisi). Kegiatan ini
bertujuan untuk membawa supervisee ke arah perbaikan situasi yang lebih baik.
Pada aktivitas ini suorang supervisor dituntut untuk menjadi LEADER yang
membaur dalam tim untuk menciptakan atmosfir yang kolaboratif dalam mencapai
kesuksesan tim
Kesimpulannya, penerapan aktivitas
supervisory tentu bertujuan untuk mengarahkan tujuan tim dan mengawasi
aktivitas proses yang dilakukan agar selalu berada On Track, memberikan
bimbingan dan menghilangkan masalah dan hambatan yang menghalagi kinerja tim dan
harus mampu menjadi problem solver bagi tim yang dipimpinnya.