Training ISO Jakarta - FOMO atau Fear of Missing Kawan pasti sudah tak asing dengan istilah FOMO ternyata selain FOMO, juga terdapat istilah mirip dan dicetuskan oleh orang yang Fear of Better Options atau FOBO. Ada beberapa orang yang mungkin kesulitan dalam berkomitmen atau mengambil keputusan dalam satu permasalahan.
Mungkin terlalu banyak pilihan yang membuat seseorang
menjadi khawatir tidak dapat memilih
opsi terbaik diantara banyak piihan. Bila merasa hal yang demikian
berarti anada sedang mengalami FOBO( Fear Better Option). Jika ketakuatan ini
dibiarkan akan menggangu produktifitas
dan capabilitas FOBO dapat diartikan
sebagai fenomena sosial di mana hadirnya , kekhawatiran dan keraguan
pada saat mengambil sebuah keputusan. Baik peutusan yang sangat penting maupun
dalam hal yang sederhana.
Berikut ini beberapa tanda-tanda Kawan mengalami FOB
1.
Merasa kalah bersaing
Merasa kalah bersaing ketika ada seseorang yang
mempunyai kemampuan berpikir dan mengelolah manajemen menjadi lebih baik.
Merasa tidak mempunyai kemampuan, menganggap tidak bisa bersaing dengan teman
satu kantor, padaal pada dirinya ada kemampuan tersebut.
2. Takut menyesal
Seseorang merasa
khawatir dengan akhir dari pilihan tersebut dan membuatnya akan merasa bersalah. Padahal, konsekuensi
yang dipikirkan tersebut belum tentu akan terjadi. Inilah yang akan membuat
seseorang kesusahan dan mengganggu produktivitas dalam bekerja. Bila ada rasa
ketakutan,kecemasan yang berlebihan dan
penyesalan yang kemungkinan hadir pada saat mengambil keputusan. Ketika
seseorang mendapatkan berbagai pilihan, dan tidak mampu memutuskannya.
Memikirkan dan pemetaan masalah adalah hal yang penting dalam pengambilan
keputusan. Dalam hal ini seeorang harus berani mrngambil sikap dan memutuskan sesuatu.
3. Relasi yang buruk
Relasi atau kawan,juga
dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Cenderung menampilkan ekspresi yang
buruk atau tindakan yang negatif ketika menjalin pertemanan. Bahkan, ada
bebrapa orang merasa cemas bila berhubungan dengan ornag lain atau berinteraksi
sosial dengan lingkungan sekitar. Pemilihan kerabat atau relasi yang saling
mendukung , menberikan motivasi dan aarahan yang lebih baik menjadi pilihan
yang harus dipertimbangkan dalam membangun realasi. Relasi yang baik akan menjaga
kelangsungan bisnis.
BACA JUGA: Crab Mentality, Perilaku yang Dapat Menghambat Kesuksesan
Ada bebrapa hal yang dapat membantu seseorang dalam
mengambil keputusan diantaranya adalah
1.
Keputusan yang diambil dan benar-
benar ingin melakukannya
2.
Kawan memiliki sumber daya untuk
melakukan hal tersebut.
3.
Kawan memiliki waktu yang cukup
untuk melakukan ini
4.
Kawan memiliki kemampuan untuk
ini.
5.
Keputusan yang diambil karena
Kawan benar-benar ingin melakukannya.
6.
Kawan merasa mampu melakukan
keputusan tersebut.
7.
Kawan tidak mengambil keputusan
karena mengikuti orang lain.
Cara Mengatasi FOBO:
Menghindari Penggunaan
media sosial yang berlebih
Perkembangan tehnologi dari internet menjadikan wadah
pembanding dalam pengambilan keputusan. Banyaknya media sosial yang memberikan
informasi yang berbeda membuat seseorang akan ragu akan pilihannya. Pastikan
menggunakan internet dan menggali informasi secara bijak, jadikan informasi
yang ada jadikan bahan pembanding. Berhenti mngikuti akun –akun membuat
seseorang dalam kecemasan., bisa juga membatasi waktu dalam menggunakan media
sosial.
Gunakan kerangka berpikir terstruktur
Ketika seseorang
tidak mampu memutuskan untuk
melakukan hal yang menjadi pilihan. Mencoba
untuk menganalisis pilihan tersebut. Pertama, menentukan terlebih
dahulu masalah yang ada, dan apa yang
menjadi prioritas masa sekarang ini . Setelah itu barulah mengidentifikasi
pilihan yang ada, dan analisislah kelebihan-kekurangan dari pilihan tersebut.
Setelah itu, barulah putuskan dan rencanakan tindakan. keputusan akan lebih
baik, karena awalnya telah mengidentifikasi pilihan yang ada.
Nah, itu tadi penjelasan bagaimana FOBO sebagai ciri ketika sulit mengambil keputusan dan komitmen. Untuk pelatihan, training ataupun konsultasi terkait ISO, BSU Konsultan merupakan perusahaan konsultan dan sertifikasi yang fokus pada Peningkatan Kinerja Perusahaan, yakni Kinerja Bisnis, Mutu, Produktivitas, Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) dan Lingkungan. Servis lainnya berupa konsultasi dan training ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, IATF 16949, ISO 17025, ISO 13485, ISO 27001, ISO 50001, ISO 22000, GMP, AS 9100, AS 9120, dll.